Sabtu, 05 Januari 2013

WACANA YANG MEMBEDAKAN PEMANFAATAN B.INDONESIA PADA TATANAN ILMIAH,SEMI ILMIAH DAN NON ILMIAH

Wacana ilmiah.

            Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Dalam tataran ilmiah, bahasa Indonesia sangat wajib diperlukan terutama dalam penulisan karya ilmiah, sehingga bahasa yang baik dan benar sangat diperlukan agar pemahaman bahasa dalam satu paragraph ke paragraph lainnya dapat dimengerti.
Bahasa indonesia yang baik seharusnya sudah di tanamkan sejak dini, agar anak-anak dapat berbahasa dengan baik dan sopan. Sekarang ini kebanyakan bahasa telah mulai dipersalahgunakan oleh banyak orang, yang menggunakan bahasa tersebut tidak pada tempatnya sehingga menimbulkan kerancuan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, sebaiknya sejak dini kita harus membiasakan diri menggunakan bahasa yang baik dan benar sehingga pemanfaatan bahasa dapat di rasakan dengan baik oleh semua pihak.

Wacana semi-ilmiah.

Wacana semi-ilmiah adalah tulisan yang berisi informasi faktual, yang diungkapkan dengan bahasa semiformal, tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering “dibumbui” dengan opini pengarang yang kadang-kadang subjektif.

Berikut contohnya :

KabarIndonesia – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, melaui dinas pekerjaan umumnya (DPU) terus mempermulus jalan-jalan trans propinsi yang ada dikabupaten Tanah Bumbu itu. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT. Adhi Karya tersebut, sangat terasa manfaatnya oleh masyarakat.

“Khususnya para pengguna jalan trans provinsi, baik yang dari Banjarmasin menuju Batulicin dan Kotabaru,” kata Fadli MHM, yang kesaharian sebagai pengemudi angkutan penumpang Banjarmasin – Batulicin PP.

“Dulu, sebelum jalan ini diperbaiki, dari Batulicin menuju Banjarmasin bisa memakan waktu hingga 7 jam perjalanan. Tetapi sekarang bisa ditempuh cukup dengan 5 jam saja,” ujar Fadli.

Wacana non ilmiah.

Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.

Berikut contohnya :
Asal Mula Rumah Siput.
Dahulu kala, siput tidak membawa rumahnya kemana-mana… Pertama kali siput tinggal di sarang burung yang sudah ditinggalkan induk burung di atas pohon .
Malam terasa hangat dan siang terasa sejuk karena daun-daun pohon merintangi sinar matahari yang jatuh tepat ke sarang tempat siput tinggal. Tetapi ketika musim Hujan datang, daun-daun itu tidak bisa lagi menghalangi air hujan yang jatuh,.. siput menjadi basah dan kedinginan terkena air hujan.
Kemudian siput pindah ke dalam lubang yang ada di batang pohon, Jika hari panas, siput terlindung dengan baik, bahkan jika hujan turun, siput tidak akan basah dan kedinginan. Sepertinya aku menemukan rumah yang cocok untukku, gumam siput dalam hati.
Tetapi di suatu hari yang cerah, datanglah burung pelatuk ,, tok..tok…tok…burung pelatuk terus mematuk batang pohon tempat rumah siput, siput menjadi terganggu dan tidak bisa tidur,
Dengan hati jengkel, siput turun dari lubang batang pohon dan mencari tempat tinggal selanjutnya. Siput menemukan sebuah lubang di tanah, kelihatannya hangat jika malam datang, pikir siput. Siput membersihkan lubang tersebut dan memutuskan untuk tinggal di dalamnya, tetapi ketika malam datang, tikus-tikus datang menggali dari segala arah merusak rumah siput. Apa mau dikata, siput pergi meninggalkan lubang itu untuk mencari rumah baru….
Siput berjalan terus sampai di tepi pantai penuh dengan batu karang. Sela-sela batu karang dapat menjadi rumahku !!! siput bersorak senang, aku bisa berlindung dari panas matahari dan hujan, tidak aka nada burung pelatuk yang akan mematuk batu karang ini, dan tikus-tikus tidak akan mampu menggali lubang menembus ke batu ini.
Siput pun dapat beristirahat dengan tenang, tetapi ketika air laut pasang dan naik sampai ke atas batu karang, siput ikut tersapu bersama dengan ombak. Sekali lagi siput harus pergi mencari rumah baru. Ketika berjalan meninggalkan pantai, siput menemukan sebuah cangkang kosong, bentuknya cantik dan sangat ringan….
Karena lelah dan kedinginan, Siput masuk ke dalam cangkang itu , merasa hangat dan nyaman lalu tidur bergelung di dalamnya.
Ketika pagi datang, Siput menyadari telah menemukan rumah yang terbaik baginya. Cangkang ini sangat cocok untuknya. Aku tidak perlu lagi cepat-cepat pulang jika hujan turun, aku tidak akan kepanasan lagi, tidak ada yang akan menggangguku, …. aku akan membawa rumah ini bersamaku ke manapun aku pergi.

surat seminar

Depok, 18 Maret 2010
No            : 09/STFDR/VII/2010
Perihal   : Undangan Rapat
Lamp      : -
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan diadakannya acara seminar nasional yang akan dilaksanakan di Universitas Gunadarma  dengan tema “AKUNTANSI PAJAK”.
Maka dengan ini, kami mengundang seluruh dosen S1 FE  - Akuntansi guna mengikuti rapat untuk membahas mengenai acara seminar nasional dengan tema sebagaimana tersebut pada pokok surat undangan yang rencananya akan  diselenggarakan pada :
Hari / Tanggal   :  Rabu, 28 April 2010
Tempat                :  Auditorium UG gedung 4 lt. 6 Depok
Waktu                   : 09.00 WIB
Demikian sekiranya pemberitahuan dari kami. Atas perhatian serta kehadiran Bapak dan Ibu pada acara tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Ketua Panitia,
(Moch zulfikar)

FUNGSI BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI


Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi

Ø  Bahasa merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.
Ø  Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami.
Ø  Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain .jadi dalam ini respons pendengar atau lawan komunikasi yang menjadi perhatian utama kita.

·         Bahasa sebagai alat komunikasi,bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
·         Dengan komunikasi,kita dapat menyampaikan semua kita rasakan ,pikirkan dan ketahui kepada orang lain.
·         Dengan komunikasi ,kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyan kita dan apa yang telah dicapai orang-orang sejaman kita.
·         Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan(bahasa primer) dan tulisan(bahasa skunder).Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi ,dimana setiap symbol bunyi memiliki ciri khas tersendiri.suatu symbol bisa terdengar sama di telinga kita tai memiliki makna yang sangat  jauh berbeda.misalnya kata ‘sarang’dalam bahasa korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.
·         Tulisan adalah susunan dari symbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan.Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimic,intonasi dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.Lidah setaja, pisau / silet ,oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara/target komunikasi.
·         Bahasa sebagai sarana komunikasi mempunyai fungsi utama bahasa adalah bahwa komunikasi ialah penyampaian pesan atau makna oleh seseorang kepada orang lain. Keterikatan dan keterkaitan bahasa dengan manusia menyebabkan bahasa tidak tetap dan selalu berubah seiring perubahan kegiatan manusia dalam kehidupannya di masyarakat.Perubahan bahasa dapat terjadi bukan hanya berupa pengembangan dan perluasan,melainkan berupa kemunduran sejalan dengan perubahan yang dialami masyarakat .Terutama pada pengguanaan fungsi komunikasi pada bahasa asing yang dialami masyarakat Indonesia lebih sering menempel ungkapan”no smoking”daripada”dilarang merokok”.”stop”untuk”berhenti”,”exit”untuk “keluar”,”open house”untuk penerimaan tamu dirumah pada saat lebaran .Jadi bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya dengan satu bahasa melainkan banyak bahasa.
CONTOHNYA :
Misalnya berupa :
·         Alat-alat untuk digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah,alat bunyi-bunyian ,kentongan,lukisan, gambar,dsb.
Contohnya :
o   Bunyi tong-tong memberi tanda tanya .
o   Adanya asap menunjukan bahaya kebakaran
o   Alarm untuk tanda segera berkumpul
o   Bedug untuk tanda melakukan sholat
o   Telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
o   Symbol_tanda stop untuk pengguna jalan, symbol dan perempuanbagi pengguna toilet.
o   Gambar peta yang menunjukan jalan
o   Suasana emuruh kentongn di pukul tanda ketika ada bahaya
o   Adanya asap tampak dari kejauhan pertanda kebakaran
o   Bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam)dsb.
o   Contoh dari kehidupan sehari-hari
Misalkan seorang satpan perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari,pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan .setiap orang jadi lebih mengerti tnda waktu pergantian tersebut.
Jadi bahasa yang dipakai satpam tersebut berupa kentongan yang memberikan pertanda sesuatu akan terjadi/sesuatu yang sudah mestinya dilakukan.

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR


Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar

Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi.Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai.
Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.
1.    Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
2.    Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
3.    Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
4.    Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
5.    Ragam akrab (intimate). digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Ciri-ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.
1.    Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
2.    Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik bangetuang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
3.    Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
4.    Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.
5.    Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.
Dari semua ciri bahasa baku tersebut, sebenarnya hanya nomor 2 (kata baku) dan nomor 4 (lafal baku) yang paling sulit dilakukan pada semua ragam. Tata bahasa normatif, ejaan resmi, dan kalimat efektif dapat diterapkan (dengan penyesuaian) mulai dari ragam akrab hingga ragam beku. Penggunaan kata baku dan lafal baku pada ragam konsultatif, santai, dan akrab malah akan menyebabkan bahasa menjadi tidak baik karena tidak sesuai dengan situasi.
Jika saya perhatikan, semakin tidak benar bahasa saya sewaktu menulis atau berbicara, berarti semakin akrab hubungan saya dengan lawan bicara saya.Maaf, Mas Amal, saya belum bisa memenuhi imbauan untuk menggunakan bahasa yang benar di seluruh kicauan saya.Tapi saya usahakan untuk menggunakan bahasa yang baik.

contoh menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat di artikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.Bahasa  yang di ucapkan harus baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai  beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaianya sesuai dengan situasi dan kondisi . Pada kondisi tertentu ,yaitu pada situasi formal pengguanaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pioritas uutama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku .Kendala yang harus di hindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi ,integrasi ,campur kode,alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi.Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

                Misalnya dalam pertanyaan sehari-sehari dengan menggunakan bahasa yang baku,contoh:
·         Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang?
·         Misalkan ketika dalam dialog antara seorang guru dengan seorang siswa
o   Pak guru : Rino apakah kamu sudah mengerjakan PR?
o   Rino : sudah saya kerjakan pak.
o   Pak guru : Baiklah kalau begitu , segera dikumpulkan.
o   Rino : terima kasih Pak
Contoh lain dari pada undang-undang dasar antara lain :
Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukan bahasa yang sangat baku,dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.

Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar ,misalnya pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan . Akan sangat ganjil bila dalam tawar-menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa Indonesia yang baku seperti ini.
1.       Berapakah ibu mau menjual tauge ini?
2.       Apakah Nang becak bersedia mengantar saya kepasar Tanah abang dan berapa ongkosnya?
Contoh diatas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar,tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu, untuk situasi seperti diatas,kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.
3.       Berapa nih bu,tauge nya?
4.        Kepasar tanah abang ,bang.Berapa?
Misalkan perbedaan dari bahasa Indonesia yang benar  dengan bahasa gaul.

Bahasa Indonesia
Bahasa Gaul (informal)
Aku, Saya
Gue
Kamu
Elo
Di masa depan
kapan-kapan
Apakah benar?
Emangnya bener?
Tidak
Gak
Tidak Peduli
Emang gue pikirin!
Dari contoh diatas perbedaan antar bahasa yang baku dan non baku dapat terlihat dari pengucapan dan tata cara penulisannya. Bahasa Indonesia baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku yang sah agar secara luas masyarakat Indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa nasional.Contoh pada :
                “kami , putra dan putri Indonesia bahasa persatuan, bahasa Indonesia,demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan Negara Indonesia .Bunyi alinea ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia . Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-sehari.

PERHUBUNGAN MAKNA


PERHUBUNGAN MAKNA
Ø  MAKNA SINONIM
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti ayau pengertian yang sama atau mirip. Sinonim bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
o   Contoh Kata Sinonim
§  Binatang              =             Fauna
§  Bohong                =             Dusta
§  Haus                      =             Dahaga
§  Pakaian                =             Baju
§  Berjumpa            =             Bertemu

o   Contoh Kalimat Sinonim
§  Icha ingin sekali berjumpa dengan kawan lamanya yang berada di Bogor
§  Ina bertemu ayahnya di pinggir pantai tadi pagi
Ket : kata berjumpa dengan bertemu merupakan kata sinonim
Ø  MAKNA ANTONIM
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
o   Contoh Kata Antonim
§  Keras                     =             Lembek
§  Naik                       =             Turun
§  Kiri                          =             Kanan
§  Kaya                      =             Miskin
§  Depan                   =             Belakang

o   Contoh Kalimat Antonim
§  Rino bertemu dengan Ani di Depan Sekolah tadi sore
§  Rumahnya vikar berada di Belakang kantin sekolah
Ket : kata Depan dan Belakang merupakan kata Antonim    
Ø  MAKNA HIPONIMI
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim  dapat menjadi kata umum dari penyebutaan kata-kata lainnya.
Hiponimadalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim.Umumnya kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim.


o   Contoh Kata
§  Hipernim : Hantu
Hiponim : pocong, sundel bolong,kuntilanak,tuyul, genderowo, dan lain-lain
§  Hipernim : Ikan
Hiponim : lumba-lumba, tenggiri,hiu,sarden,mujaer ,dan lain-lain
§  Hipernim : Kue
Hiponim : bolu,apem,nastar,biscuit,serabi,dan lain-lain
o   Contoh kalimat
§  Ibu Mira membeli kue dipasar bersama Ani
§  Lina memberikan bolu kepada Ibu gival
ket : kata kue merupakan kata Hipernim dan kata bolu merupakan kata Hiponim
Ø  MAKNA HOMONIM
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama ejaannya maka disebut homofon.
o   Contoh kata dan kalimat Homograf
§  Amplop
ü  Untuk mengirim surat bapak Jono harus menggunakan amplop
Ket : kata amplop = amplop surat biasa
ü  Agar bisa masuk ke perguruan tinggi negeri ia memberi amplop kepada dosennya
Ket : kata amplop = sogokan atau uang pelicin
§  Bisa
ü  Gival bisa bermain gitar karena ia sangat giat berlatih
Ket : kata bisa = mampu
ü  Ular itu sangat berbahaya karena bisa nya dapat membunuh kita
Ket : kata bisa = racun
o   Contoh Kata dan kalimat Homofon
§  Masa dan Massa
ü  Patung itu adalah peninggalan masa kerajaan majapahit
Ket : kata masa = waktu
ü  Pencuri rumah tua itu diamuk massa terlebih dahulu sebelum polisi datang
Ket : massa = masyarakat umum
Ø  MAKNA POLISEMI
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.Satu kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walopun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada diatas leher.
o   Contoh Kata dan Kalimat Polisemi
§  Kepala
ü  Ibu Nina sekarang menjadi kepala sekolah di SDN Tugu Utara II
Ket : kata kepala bermakna pemimpin
ü  Kepala Rian menjadi benjol karena tertimpa bola basket
Ket : kata kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada diatas
ü  Sebelum membuat surat resmi kita harus membuat kepala suratnya terlebih dahulu
Ket : kata kepala berarti bagian dari surat